KAJIAN-KAJIAN TENTANG 'ADALAH SHAHABAH (TELAAH PUSTAKA)


Kajian tentang ‘adâlah shaẖâbah di kalangan Sunni belum terlalu banyak. Namun, penulis menemukan beberapa karya yang bisa dibilang berkaitan dengan tema ‘adâlah shaẖâbah. Salah satunya skripsi Abdul Hakim yang berjudul ‘Adâlah al-Shaẖâbah Menurut Ahmad Amin.[1] Skripsi ini berisi pandangan Ahmad Amin tentang ‘adâlah shaẖâbah dalam meriwayatkan hadis. Namun, yang dibahas hanya tentang pandangan Ahmad Amin saja dan tidak mewakili pandangan atau alasan term semua sahabat âdil muncul.
Ada juga jurnal dari UIN Alauddin Makassar yang menyinggung tentang ‘adâlah shaẖâbah yang ditulis oleh Tasmin Tangareng. Jurnal ini berjudul Telaah Historis Terhadap Keadilan Sahabat.[2] Tulisan ini berisi tentang historis atau sejarah ‘adâlah shaẖâbah. Namun, penjelasannya tidak secara detail mengupas permasalahan ‘adâlah shaẖâbah.
Ada juga buku Ulumul Hadis karya Nurudin Itr[3] yang diterjemahkan oleh Mujiyo yang menyinggung tentang ‘adâlah shaẖâbah. Dalam buku tersebut beliau menjelaskan dalil dan pandangan beberapa ulama tentang ‘adâlah shaẖâbah. Namun, penjelasannya hanya secara singkat.
Ada juga buku karya Muhammad Ajjaj al-Khatib[4] yang menyinggung tentang ‘adâlah shaẖâbah. Di dalamnya dijelaskan pandangan dan hukum ‘adâlah shaẖâbah. Namun, penjelasan beliau hanya mengenai alasan para Sahabat dihukumi ‘âdil secara ringkas tidak menyeluruh.
Ada juga jurnal dari UIN Sumatra Utara yang berjudul Perkembangan Hadis Pada Masa Rasulullah SAW dan Kedudukan Sahabat Serta Adâlahnya.[5] Di dalamnya dijelaskan bagaimana perkembangan hadis pada masa Nabi Muhammad SAW. Selain pada masa Nabi Muhammad SAW, jurnal ini juga menjelaskan bagaimana perkembangan hadis pada masa tabiin. Selain itu, jurnal ini juga menjelaskan kedudukan sahabat pada masa tersebut dalam perkembangan hadis serta ‘adâlah-nya. Namun pembahasannya hanya secara singkat pada pembahasan ‘adâlah shaẖâbah.
Ada juga jurnal lain yang berjudul Beberapa Perspektif Tentang Keadilan Sahabat[6]  karya Ja’far yang terbit di IAIN Sumatera Utara. Jurnal ini menjelaskan keadilan sahabat dari beberapa perspektif. Keadilan sahabat dijelaskan sejalan dengan perspektif Sunni dan Syi’i. Dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana argumen firqah Sunni dalam hal keadilan sahabat dari mulai definisi keadilan dan sahabat sampai pada kesimpulan bahwa semua sahabat itu âdil. Selain pendapat Sunni dalam jurnal ini juga dijelaskan bagaimana pendapat ulama-ulama Syiah serta dalilnya tentang keadilan sahabat. Hanya saja pembahasan pada jurnal ini tidak terlalu menyeluruh tentang definisi sahabat dan ‘adâlah-nya.
Tak berbeda jauh juga ada tulisan karya Muhammad Syaifandi yang berjudul Sahabat Nabi dalam Pandangan Syiah dan Ahlusunnah.[7] Jurnal ini menjelaskan bagaimana pandangan dua golongan ini tentang sahabat Nabi Muhammad SAW. Jurnal ini juga menyajikan dalil-dalil yang digunakan dua golongan ini untuk menentukan bagaimana pandangan mereka terhadap sahabat Nabi Muhammad SAW. Hanya saja, jurnal ini lebih fokus pada pandangan umum mayoritas ulama kedua golongan tersebut dalam memandang sahabat Nabi Muhammad SAW.
Ada juga artikel lain yang berjudul Kedudukan Sahabat Nabi di Mata Umat Islam karya Abû Muslih al-Jukjakarti.[8] Jurnal ini menjelaskan definisi sahabat dan keutamaan sahabat serta ancaman orang yang mencela sahabat. Selain itu, jurnal ini juga menjelaskan bagaimana sikap kita terhadap perbedaan pendapat mengenai keadilan sahabat. Namun, pembahasannya hanya secara singkat saja.
Ada juga buku yang berjudul Kontroversi Hadis di Mesir[9] yang dikarang oleh G.H.A Juynboll. Dalam buku ini Juynboll menjelaskan diskusi tentang ‘adâlah shaẖâbah yang terjadi di kalangan umat muslim. Lebih lanjut, Juynboll menyajikan perdebatan antara Ahmad Amin, dan Mustafa al-Siba’i yang cukup panjang mengenai kredibilitas sahabat Nabi dalam periwayatan Hadis. Selain itu, dalam buku ini juga dibahas panjang bagaimana kredibilitas seorang perawi hadis terkenal yaitu Abû Hurairah. Secara khusus Juynboll juga menyajikan pandangan ulama khususnya Mahmud Abû Rayah dalam hal ini.
Ada juga artikel yang berjudul Perspektif Sahabat dalam Islam[10] karya As’ad Haidar. Artikel ini menjelaskan pandangan Syiah mengenai sahabat. Selain itu, dijelaskan juga bagaimana definisi sahabat menurut beberapa perspektif yang dilandasi dengan Alqur’an dan al-Hadis.
Ada juga buku yang berjudul Otentisitas Hadis[11] karya Badri Khaeruman. Dalam buku ini disinggung masalah keadilan sahabat berserta dalil yang menyertainya. Hanya mungkin yang masih belum dijelaskan konsep ‘adâlah yang menyeluruh.
Ada juga buku Fuad Jabali yang berjudul Sahabat Nabi.[12] Dalam buku ini dijelaskan dengan detail mengenai pergeseran konsep sahabat Nabi Muhammad SAW dari zaman ke zaman. Selain itu, dalam buku ini juga telah dijelaskan bagaimana sejarah sahabat Nabi dengan baik. Hanya saja mungkin, yang belum dijelaskan dalam buku ini adalah konsep keadilan dari masa ke masa.


[1] Abdul Hakim, ‘Adâlah al- Shaabah Menurut Ahmad Amin, Skripsi IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001
[2] Tasmin Tangareng, Telaah Historis Terhadap Keadilan Sahabat, dalam Jurnal UIN Alauddin Makassar, al-Fikr, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2010 ) h.  448
[3]Nuruddin Itr, Ulumul Hadis.
[4] Muhammad Ajjaj al-Khatib, Ushûl al-Hadîts, (Beirut: Dâr al-Fikr, 1989).
[5] Nasrah, Perkembangan Hadis Pada Masa Nabi Muhammad SAW dan Kedudukan Sahabat serta ‘Adalahnya, 2005
[6] Ja’far, Beberapa Perspektif Tentang Keadilan Sahabat, dalam Jurnal IAIN Sumatera Utara, t.th
[7] Muhammad Syaifandi, Sahabat Nabi dalam Pandangan Syi’ah dan Ahlusunnah, 2014
[8] Abû Muslih al-Jukjakarti, Kedudukan Sahabat Nabi di Mata Umat Islam, 1427 H
[9] G.H.A Juynboll, Kontroversi Hadis di Mesir.
[10] Asad Haidar, Perspektif Sahabat dalam Islam, (t.tp: Pustaka Ikhwan, 1980)
[11] Badri Khaeruman, Otentisitas Hadis.
[12] Fu’ad Jabali, Sahabat Nabi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Lubabul Hadits (Matan Tanqihul Qaul) Bahasa Sunda (Pembukaan)

Makalah Objek Kajian Filsafat

Syair-syair-an (لو لا مربى ما عرفت ربى)